Suara anak muda dan remaja itu perlu didengarkan. Sebagai praktisi, harapannya kita dapat membuat suatu program atau layanan yang dapat membantu remaja itu sendiri nantinya.

Sebagai guru, harapannya ketika mereka (murid) dewasa, tidak lagi tabu tentang masalah organ tubuh dia. Sebab relasi yang berbahaya ini kan di rumah. Karena di mata orang tua belajar seksualitas itu berbahaya. Maka dari itu, kita berikan pencerahan ke orang tua bahwa (belajar) seks itu tentang gender, reproduksi, tidak melulu tentang hubungan intim.

Setelah belajar kespro, saya jadi tahu lebih banyak tentang perubahan tubuh dan cara menghadapi pubertas. Pelajaran ini mengajari saya cara menangani perubahan tubuh.

Sekarang kita melihat penurunan yang drastis angka kasus perkawinan anak di sekolah ini. Lebih jauh lagi, murid kami mendapatkan pengetahuan yang komprehensif dan akurat mengenai kesehatan reproduksi, sesuatu topik yang tidak pernah bisa kami ajarkan sebelumnya.

Program Yes I Do telah menambah pengetahuan saya tentang HKSR dan menambah semangat saya untuk memperjuangkan hak-hak anak dan perempuan Sasak di Lombok Barat”

Saya sangat senang menjadi bagian dari program 'Yes I Do'. Semua materi HKSR penting buat para remaja setempat, mengingat banyak dari mereka telah menikah pada usia muda. Sekarang mereka tidak lagi merasa malu untuk mendiskusikan hal yang dianggap tabu selama ini.