Call for EoI – Organisasi/Komunitas Orang Muda (Gen G)

Bagikan Artikel ini

Call for Expression of Interest

Organisasi/Komunitas Orang Muda Program Generation G 

Rutgers Indonesia

Nama ProgramGeneration Gender (Gen-G)
LokasiJabodetabek, Jawa Barat, dan Kota Palu
KategoriKekerasan Berbasis Gender dan Seksual
BahasaBahasa Indonesia
DurasiApril – September 2022 (6 bulan)
Tenggat Waktu Pendaftaran 4 Februari 2022
  1. Tentang Rutgers Indonesia

Rutgers Indonesia (Ruang Temu Generasi Sehat Indonesia) adalah organisasi nirlaba yang merupakan pusat keahlian dalam bidang pemenuhan hak kesehatan seksual dan reproduksi (HKSR) dan pencegahan kekerasan berbasis gender dan seksual (KBGS). Selama bertahun-tahun, Rutgers Indonesia bekerja untuk meningkatkan kualitas HKSR di Indonesia bersama dengan mitra kami di berbagai daerah di Indonesia. Rutgers Indonesia bekerja untuk menjawab berbagai tantangan dan masalah yang dihadapi orang muda terkait kesehatan dan kesejahteraan seksual dan reproduksi mereka. Hal ini kami lakukan antara lain melalui pemberdayaan orang muda melalui pendidikan seksualitas yang komprehensif. Seksualitas tidak selalu tentang seks, tetapi juga terkait dengan kesehatan, merasa nyaman dengan tubuhnya, serta menghormati hak orang lain. Komprehensif mengacu pada penyediaan informasi yang akurat dan lengkap serta membangun keterampilan yang membantu orang muda untuk mengembangkan pengetahuan dan perilaku mereka sehingga mereka sadar akan kesehatan dan perkembangan seksual mereka sendiri, dan menghormati hak orang lain. Pendekatan Rutgers Indonesia terhadap program mencakup penelitian, monitoring dan evaluasi, advokasi dan manajemen pengetahuan. 

2. Penjelasan Program 

Salah satu program yang sedang berjalan saat ini adalah Generation Gender (Gen-G), program pencegahan kekerasan berbasis gender dan seksual yang ingin berkontribusi dalam terwujudnya masyarakat yang adil gender dan bebas dari kekerasan. Program ini dilaksanakan oleh Rutgers Indonesia dengan Koalisi Perempuan Indonesia dan LBH APIK Jakarta bersama laki-laki dan perempuan muda berusia 16-30 tahun dengan segala keragaman mereka di tiga daerah sasaran yakni JabodetabekProvinsi Jawa Barat dan Kota Palu. Ada 3 strategi yang digunakan oleh Gen-G  yaitu menggalang dukungan publik, mempengaruhi kebijakan publik dan menguatkan kapasitas kelompok-kelompok masyarakat sipil. 

Dalam studi terakhir yang dilakukan UNFPA bersama Komnas Perempuan (Desember 2021) ditemukan bahwa “responden usia 15-30 tahun, di mana 91,6 % mengatakan pernah mengalami, melihat, atau mendengar secara langsung setidaknya 1 bentuk kekerasan seksual dan sebanyak 60,3 % pernah mengalami kekerasan seksual dan berani menceritakan kepada orang yang mereka percaya, 47% melapor kepada pihak berwajib, hingga 63,4% berani melawan pelaku. Namun sayangnya 37,3% memilih untuk bungkam. Sehingga dukungan anak muda bagi para korban terutama mereka yang memilih bungkam sangat diperlukan untuk melindungi para korban, mengingat 98,1 % responden menganggap penting untuk kehadiran payung hukum yang komprehensif untuk melindungi korban.”[1]

Temuan di atas menguatkan temuan dari beragam studi lainnya. Dokumentasi Catatan Akhir Tahun lembaga negara dan layanan, maupun pemberitaan terkait dengan semakin banyaknya kasus-kasus KGBS pada kelompok usia anak hingga lansia baik yang terjadi di ranah domestik (keluarga), lingkungan pendidikan(umum maupun berbasis agama), komunitas, dan ranah digital. Prosentase korban perempuan dilaporkan jauh lebih banyak dibandingkan dengan korban lainnya[2]

Dalam kacamata peristiwa KBGS, orang muda usia 15-30 adalah usia dimana perempuan, laki-laki, dan kelompok gender lain dapat menjadi korban, saksi, pelaku, dan bystander (melihat dan atau mengetahui tetapi tidak melakukan sesuatu). Dalam kacamata usaha untuk mengakhiri KBGS, orang muda diharapkan menjadi individu dan kelompok yang sadar dan aktif dalam turut serta mencegah, turut membangun sistem kehidupan yang lebih aman dari kekerasan, serta turut menangani kasus-kasus yang ada. Harapan ini sejalan dengan usaha pemerintah Indonesia, terutama yang terlihat melalui program unggulan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KPPPA) untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak[3] dan lima isu prioritas pada periode kabinet kerja 2019 – 2024[4]

Menyadari pentingnya peran orang muda dalam usaha-usaha mencegah dan mengakhiri KBGS di Indonesia, Program Gen-G mengajak organisasi/komunitas muda yang selama ini telah turut bergerak dalam ragam usaha untuk mencegah dan mengakhiri KBGS di Jabodetabek, di Provinsi Jawa Barat, dan di Kota Palu untuk terlibat dalam program ini. Dari keterlibatan ini diharapkan inisiatif-inisiatif yang sudah dilakukan menjadi lebih kuat dan efektif dalam mencapai cita-cita perubahan baik dalam bentuk literasi hak, advokasi perubahan kebijakan di level institusi maupun pemerintahan. 

Organisasi/Komunitas muda ini dapat mengembangkan inisiatifnya seturut kekuatan khas yang dimiliki. Strategi pengorganisasian digital, strategi budaya, strategi pendidikan hak, strategi penguatan komunitas pendukung korban/penyintas adalah contoh dari beberapa strategi yang dapat dikembangkan. Bersama dengan anggota koalisi Gen-G di Indonesia dan Global, komunitas muda ini dapat turut serta menguatkan kapasitasnya dan turut dalam gerakan solidaritas transnasional untuk sistem kehidupan yang lebih setara gender dan bebas dari kekerasan. 

Informasi Pendanaan

Durasi berjalannya program: 6 bulan maksimum

Dana yang dapat diajukan: Rp. 25,000,000,- – Rp. 40,000,000,-

Jumlah penerima dana: 9 organisasi/ komunitas yang berasal dari Jabodetabek, Jawa Barat, dan Kota Palu.

Aktivitas-aktivitas yang dapat diusulkan mencakup, di antaranya:

  • Penyadaran/literasi hak untuk mencegah dan menangani KGBS melalui berbagai macam pendekatan
  • Inisiatif aksi/upaya untuk mencegah, mendampingi, dan menghubungkan dengan layanan dan unit terkait penanganan KBGS
  • Inisiatif aksi/upaya untuk advokasi perubahan kebijakan baik di level institusi maupun pemerintahan (kota/ kabupaten, provinsi, dan nasional)

Persyaratan

  • Organisasi atau komunitas orang muda muda yang berusia 16-30 tahun.
  • Memiliki pengalaman bekerja dalam isu kekerasan berbasis gender dan seksual (KBGS).
  • Memiliki struktur pengelolaan organisasi/komunitas.
  • Kegiatan yang diajukan dapat berupa kampanye, edukasi dan penyebaran informasi terkait KBGS.
  • Bekerja di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat atau Kota Palu.

Proses pencarian ini akan melalui dua tahap, yakni tahap 1 melalui seleksi Expression of Interest (EoI) dan tahap 2 melalui seleksi proposal. Ketentuan umum mengenai proses ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagi Anda yang berminat, diharapkan mengirimkan terlebih dahulu EoI menggunakan template yang biasa digunakan oleh organisasi/komunitas sebelum dinyatakan dapat meneruskan kepada tahap berikutnya yaitu seleksi proposal.
  2. Mitra yang dimaksud adalah Organisasi/komunitas/jaringan yang memiliki fokus/nilai/misi/visi yang sama dengan program yang sedang dijalankan dalam Generation Gender
  3. Setiap organisasi/komunitas/jaringan dapat mengirimkan EOI dan proposal yang difokuskan pada salah satu program saja. 
  4. Rutgers Indonesia akan melakukan penilaian dan verifikasi terhadap eligibilitas dan akuntabilitas calon mitra yang mencakup dan tidak terbatas pada; kapasitas dan kemampuan pengelolaan keuangan, bebas dari kecurangan dan kekerasan seksual berbasis gender.  
  5. Rutgers Indonesia mensyaratkan calon mitra taat terhadap standar etika yang tinggi terhadap nilai-nilai yang diusung Rutgers Indonesia dan tidak terlibat dalam korupsi, kecurangan, kolusi, penipuan dan praktek-praktek serupa lainnya. 
  6. EOI harus menuliskan keterangan yang mencakup pada: i). misi dan visi organisasi/komunitas/jaringan, ii). deskripsi singkat kegiatan/program saat ini yang sedang dilakukan yang sesuai dengan kegiatan yang akan diajukan, iii). outline pengalaman terkini, termasuk, iv). memberikan gambaran singkat bagaimana strategi umum akan dilakukan untuk memenuhi tujuan dan hasil. Total keseluruhan tidak lebih dari 1000 kata.  
  7. Rutgers Indonesia akan melakukan seleksi terhadap EoI dan memberitahukan kepada calon mitra untuk meneruskan atau tidak meneruskan kepada tahap penulisan proposal. Kriteria penilaian EoI adalah sebagai berikut: 
    • Pentingnya masalah atau tantangan yang ditangani.
    • Inovasi solusi yang diusulkan.
    • Kelayakan rencana implementasi.
    • Efektivitas biaya dan anggaran.
  1. Pemberitahuan terhadap penulisan proposal tidak secara langsung menentukan persetujuan kemitraan. Rutgers Indonesia akan melakukan seleksi berikutnya pada tahap proposal dan segera memberitahukan hasil akhir kepada mitra terpilih. 
  2. Pengiriman EoI dapat dikirimkan paling lambat pada tanggal 4 Februari 2022 pukul 23.59 WIB dan ditujukan kepada email: recruitment@www.gemilangsehat.org dengan menuliskan subject email yaitu EoI_RFP_GenG2022_Nama organisasi/komunitas
  3. Selama proses penulisan EoI dan Proposal, Rutgers Indonesia akan membuka kesempatan untuk bertanya melalui email yang dapat ditujukan kepada: Nani Vindanita E. Project Officer Gen-G di nani.vindanita@www.gemilangsehat.org
  4. Calon mitra dengan EoI terpilih akan mengikuti webinar satu hari terkait penyusunan proposal lengkap yang akan diadakan pada minggu kedua bulan Februari 2022. Rutgers Indonesia akan memberikan informasi mengenai ketentuan teknis/outline penulisan/dan syarat administrasi lainnya hanya kepada calon mitra yang memenuhi kriteria ke tahap penulisan proposal. 

3. Webinar Penjelasan untuk Organisasi/Komunitas Orang Muda Program Generation G

Hasil seleksi expression of interest organisasi/komunitas orang muda akan diumumkan pada minggu ke-2 bulan Februari 2022. Di minggu yang sama, organisasi/komunitas orang muda yang berhasil melalui tahapan seleksi EoI akan mengikuti webinar penjelasan mitra program Gen-G dengan tujuan agar proposal yang dibuat sesuai dengan standard Rutgers Indonesia dan berfokus pada kebutuhan yang diinginkan. 

4. Penyusunan Proposal dan Tahapan Seleksi

Organisasi/komunitas orang muda yang lolos seleksi EoI dan dipanggil untuk membuat proposal akan diberikan waktu 2 minggu (14-25 Februari 2022) untuk menyerahkan proposal. Ketentuan mengenai proposal akan disampaikan saat webinar yang diadakan oleh Rutgers Indonesia.

5. Wawancara Organisasi/Komunitas Orang Muda

Penilaian proposal dan wawancara calon mitra akan dilakukan pada pada minggu pertama dan kedua bulan Maret 2022

6. Pengumuman Organisasi/Komunitas Orang Muda Terpilih

Nama-nama organisasi/komunitas orang muda yang terpilih akan diumumkan melalui email dan laman web khusus Rutgers Indonesia pada tanggal 14 Maret 2022.

7. Pertemuan Koordinasi Organisasi/Komunitas Orang Muda Terpilih

Setelah terpilihnya mitra, diperlukan pertemuan awal dalam hal koordinasi dan perencanaan implementasi dari masing-masing program. Oleh sebab itu, pada tanggal 15-18 Maret 2022, akan diadakan pertemuan koordinasi untuk membahas detail rencana implementasi dan diskusi penggunaan budget lebih dalam. Rutgers Indonesia akan mengirimkan undangan kepada organisasi/komunitas terpilih untuk pertemuan ini.

8. Revisi Rencana Kerja dan Budget

Mitra terpilih akan diberikan waktu selama satu minggu untuk melakukan revisi dan penyesuaian dari hasil umpan balik dan komentar yang diberikan oleh Rutgers Indonesia untuk rencana kerja atau work plan serta budget tahun 2022. Proses revisi ini akan berlangsung pada tanggal 21-25 Maret 2022.

7. Penandatanganan Letter of Agreement (LoA)  

Calon mitra akan dikirimkan template laporan narasi dan keuangan, SOP, panduan terkait pelaporan narasi dan keuangan, dan panduan komunikasi. Proses administrasi dan penandatanganan LoA ini akan dilaksanakan pada minggu ke-4 bulan Maret 2022

Rutgers Indonesia adalah organisasi yang menegakkan kode etik untuk mencegah kecurangan dan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Penelusuran catatan pelanggaran akan dilakukan secara hati-hati.

Rutgers Indonesia memberikan kesempatan kerja yang sama tanpa membedakan jenis kelamin, gender, orientasi seksual dan agama, serta memperhatikan hak perlindungan anak.


[1] https://komnasperempuan.go.id/kabar-perempuan-detail/disabilitas-bagian-dari-keragaman-yang-perlu-perlindungan-dan-rasa-aman-sebagai-bentuk-upaya-kesetaraan-pemenuhan-hak-asasi-manusia-3-desember-2021

[2] Lihat misalnya di Survey Nasional Pengalaman Hidup Perempuan 2016 (BPS, 2017),  Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja 2018 (BPS, 2019), Laporan Situasi Hak Digital Indonesia 2020: Represi Digital di Tengah Pandemi (SAFENet, 2021), Perempuan Dalam Himpitan Pandemi: Lonjakan Kekerasan Seksual, Kekerasan Siber, Perkawinan Anak Dan Keterbatasan Penanganan Di Tengah Covid-19 (CATAHU Komnas Perempuan 2021), dan Catatan Akhir Tahun LBH APIK Jakarta 2020 (LBH APIK Jakarta, 2020).

[3] Program Three Ends KPPPA, yakni End Violence Against Women and Children (Akhiri Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak); End Human Trafficking (Akhiri Perdagangan Manusia), dan End Barriers To Economic Justice (Akhiri Kesenjangan Ekonomi terhadap perempuan).

[4] https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/2392/menteri-bintang-soroti-5-isu-prioritas-perempuan-dan-anak dan  https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/view/4  

Logo Yayasan Gemilang Sehat Indonesia - Full White

Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) merupakan lembaga non-profit atau NGO yang bekerja di Indonesia sejak 1997 untuk isu Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), serta pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS). Kami percaya bahwa seksualitas dan kesehatan reproduksi manusia harus dilihat secara positif tanpa menghakimi dan bebas dari kekerasan.

Keranjang
  • Tidak ada produk di keranjang.