1000 remaja dari 10 provinsi berkumpul untuk berani beda dan mengekspresikan haknya

Bagikan Artikel ini

NASIONAL – (05/12). Remaja Indonesia adalah aktor penting dalam pembangunan. Jika potensi remaja dimaksimalkan, remaja akan mendukung Indonesia menuju bonus demografi di tahun 2020. Bonus demografi adalah keadaan dimana penduduk usia produktif berjumlah lebih banyak daripada usia non-produktif. Di sisi lain, remaja Indonesia dihadapkan pada tantangan yakni infeksi HIV, kekerasan seksual, dan kehamilan tidak direncanakan. Masalah ini harus ditangani dengan melibatkan remaja secara  aktif. Dance4life adalah wadah bagi remaja untuk menangani tantangan ini.  

Dance4life adalah gerakan berskala internasional untuk penanggulangan HIV dan AIDS yang dilakukan di lebih dari 30 negara termasuk di Indonesia. dance4life Indonesia memulai gerakannya pada tahun 2010 dan dimotori oleh beberapa organisasi seperti Yayasan Pelita Ilmu, Yayasan AIDS Indonesia, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia, Palang Merah Indonesia, dan RutgersWPF Indonesia. Dalam rangkaian hari AIDS sedunia yang jatuh setiap tanggal 1 Desember 2014, kelima organisasi tersebut kembali menggelar kegiatan “Celebrate” sebagai puncak peringatan Hari AIDS Sedunia yang akan dilaksanakan bersama di Bundaran HI Jakarta, pada 7 Desember 2014 pukul 06.00-10.00 bersamaan dengan car free day.

Rangkaian kegiatan ini merupakan komitmen dukungan terhadap gerakan global dance4life yang melibatkan 1000 orang agent4change dari 10 propinsi di wilayah program dance4life yakni Sumatera Utara, Riau, Jambi, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali dan Papua.

“Sepanjang tahun 2014, dance4life Indonesia menjangkau 20.000 remaja di seluruh Indonesia melalui sekolah dan komunitas. Kami juga menjangkau lebih dari 600.000 remaja untuk kampanye,” tutur Monique Soesman, Country Representative RutgersWPF Indonesia yang menjadi National Concept Owner dance4life di Indonesia.

Pada Celebrate, akan hadir pula ribuan remaja dari berbagai komunitas dan latar belakang. Mereka akan menunjukkan kreasi yang dimiliki sebagai bentuk kepedulian akan HIV, kekerasan seksual, dan kehamilan tidak direncanakan. Bentuk kreasinya meliputi pertunjukan nunchaku (ruyung atau double stick), flash mob, dance, akustik, band, dan pemutaran film pendek juara lomba SOBAT ASK.

Selain itu kami akan mengumumkan pula pemenang lomba SOBAT ASK yang terdiri dari lomba foto, penulisan, film pendek, dan stand up comedy. Khusus untuk stand up comedy, saat ini kami masih melakukan audisi dengan pengiriman video dan audisi langsung. Jumat, 5 Desember 2014 bertempat di PKBI DKI Jakarta berlangsung audisi langsung untuk pemilihan tiga besar. Babak final diselenggarakan pada acara Celebrate. Selain itu, pada acara ini kami juga akan meluncurkan secara resmi situs www.sobatask.net sebagai media informasi dan edukasi remaja untuk tahu lebih banyak mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas. Selama acara berlangsung, pengunjung dapat mengunjungi booth pameran dan foto booth. Selain itu, dibuka ruang donasi bagi pengunjung yang nantinya akan disumbangkan kepada anak yang hidup dengan HIV dan AIDS.

Sebagai  salah satu agen perubahan adalah anggota Palang Merah Remaja (PMR) dan relawan Palang Merah Indonesia (PMI) yang juga merupakan pendidik sebaya (peer educator) dan penggerak dance4life. Untuk meramaikan peringatan ini, PMI turut menggelar sejumlah kegiatan, diantaranya donor darah, promosi kesehatan melalui permainan edukasi dan kartu penilaian diri terhadap risiko kesehatan, t-shirt painting, science game, dan pagelaran musik perkusi.

“Donor darah menjadi salah satu bagian dari kegiatan dalam peringatan HAS kali ini. Melalui donor darah, PMI berusaha memberikan produk darah yang aman dari berbagai penyakit dengan melakukan pemeriksaan penyakit, yaitu HIV, sifilis, hepatitis sebelum darah tersebut digunakan oleh masyarakat,” jelas Farid Husein, Pengurus PMI Pusat Bidang Kesehatan, Donor Darah, dan RS PMI.     

dance4life memiliki rangkaian program yang unik dalam menanggulangi HIV dan AIDS melalui empat tahapan, yakni: inspire, educate, activate, dan celebrate. Tahapan dimulai di fase inspire dimana remaja mendapatkan materi mengenai gerakan dance4life beserta filosofi gerakan, berlanjut di fase educate yakni remaja mendapatkan informasi mengenai penanggulangan HIV dan AIDS, kekerasan seksual, dan kehamilan tidak direncanakan. Tahap ketiga adalah activate dimana remaja yang sudah terpapar informasi membuat tindak lanjut yang berupa penyadaran kepada teman sebaya dalam bentuk pembuatan mading, hingga flashmob yang kesemuanya bertujuan menyebarkan informasi mengenai HIV, kekerasan seksual, dan kehamilan tidak direncanakan.

Celebrate adalah tahap terakhir dimana remaja yang sudah melewati tiga tahapan tersebut merayakan kerja mereka sebagai agen perubahan (agent4change) dengan berkumpul untuk menggalang lebih banyak lagi kesadaran mengenai HIV, kekerasan seksual, dan kehamilan tidak direncanakan kepada pemerintah, media, hingga masyarakat umum.

Kegiatan ini terselenggara atas hasil kerja sama antara Palang Merah Indonesia, Yayasan Pelita Ilmu, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia, Rutgers WPF Indonesia, dan GIZ.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kontak:

Novi Aghel – 0838 1987 7766

Rinaldi Ridwan – rinaldi@rutgerswpfindo.org

Hashtag: #dance4life #celebrate2014

Facebook Page : https://www.facebook.com/Dance4LifeIndonesia

Twitter : @dance4life_ina

Logo Yayasan Gemilang Sehat Indonesia - Full White

Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) merupakan lembaga non-profit atau NGO yang bekerja di Indonesia sejak 1997 untuk isu Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), serta pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS). Kami percaya bahwa seksualitas dan kesehatan reproduksi manusia harus dilihat secara positif tanpa menghakimi dan bebas dari kekerasan.

Keranjang
  • Tidak ada produk di keranjang.