Bagikan

Toolkit Rutgers Modul 1 : Enam Komponen yang Saling Berkaitan dan Model Sosio-Ekologi

Keberadaan norma dan nilai-nilai gender yang berbahaya terus menghalangi pemenuhan Sexual and Reproductive Health and Rights — SRHR (hak kesehatan seksual dan reproduksi). Untuk memastikan SRHR untuk semua dan untuk mencegah Gender-Based Violence — GBV (kekerasan berbasis gender), kita harus menangani norma-norma seksual dan gender yang negatif dan mengubahnya menjadi positif. Untuk mencapai hal ini, kita perlu tidak hanya bekerja dengan anak perempuan dan perempuan, namun juga melibatkan anak laki-laki dan laki-laki, serta tidak hanya fokus pada laki-laki dan perempuan heteroseksual, tetapi juga terbuka terhadap gender yang lebih luas dan komunitas yang beragam secara seksual.

Ini adalah tujuan Rutgers: untuk menerapkan Gender Transformative Approach — GTA (pendekatan transformatif gender) ke program Sexual and Reproductive Health — SRH (kesehatan seksual dan reproduksi). Kami mengundang Anda untuk bergabung dalam upaya kami untuk mewujudkannya, karena kami berpendapat pendekatan ini akan mengarah pada hasil dan pencapaian program SRH yang lebih baik, sementara pada saat yang sama mencapai kesetaraan gender yang lebih baik dan pelibatan orang dengan beragam identitas/orientasi seksual dan gender. Terdapat bukti untuk mendukung pendapat ini.

 

Ingin Mendapatkan Kabar Terbaru dari Kami?

Berlangganan Nawala Yayasan Gemilang Sehat Indonesia

Logo Yayasan Gemilang Sehat Indonesia - Full White

Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) merupakan lembaga non-profit atau NGO yang bekerja di Indonesia sejak 1997 untuk isu Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), serta pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS). Kami percaya bahwa seksualitas dan kesehatan reproduksi manusia harus dilihat secara positif tanpa menghakimi dan bebas dari kekerasan.

© 2024 YGSI  | Syarat & Ketentuan | Kebijakan Privasi

Keranjang
  • Tidak ada produk di keranjang.

Unduh Toolkit Rutgers Modul 1 : Enam Komponen yang Saling Berkaitan dan Model Sosio-Ekologi